Pada tahun 2000, sepuluh tahun sejak berdirinya PPMLI-Medan, Pengurus YLM beserta para mantan Ketua YLM dalam suatu pertemuan berkesimpulan bahwa PPMLI yang di Jl.Stasiun Dalam sudah tidak sesuai lagi sebagai sarana dari Lions clubs di Medan yang telah dan akan berkembang terus. Sudah saatnya Lions mempunyai suatu gedung yang representatif untuk PPMLI dan tempat berkumpul para Lions dari berbagai club di Medan. Pemikiran-pemikiran diutarakan dalam rapat sampai akhirnya disepakati suatu rencana mendirikan gedung yang utamanya untuk Hospital (Rumah Sakit) dan dapat dipakai juga sebagai tempat berkumpul. Para tokoh YLM yang berkumpul kemudian sepakat mendirikan Team Pembangunan Rumah sakit Lions di Medan dengan susunan sbb :
Pada awalnya pelaksanaan Pembangunan Rumah Sakit Lions ini sepenuhnya ditangani YLM. Panitia Pembangunan merupakan bagian dari YLM. Pada rapat-rapat berikutnya Panitia dan Pengurus YLM menyadari bahwa tidak kuat jika YLM yang dipakai sebagai pengumpul dana. Untuk mendapatkan kekuatan yang cukup perlu didirikan Yayasan baru dimana tokoh-tokoh yang belum menjadi anggota Lions Club boleh ikut sebagai Pendiri dan duduk dalam struktur yayasan. Tindak lanjut dari kesimpulan tersebut adalah pendirian Yayasan Rumah Sakit Lions (YRSL) dengan pendirinya sebanyak 31 nama yang masing-masing menyumbang Rp 100 juta (kemudian ditambah lagi menjadi Rp 150 juta). Dari 31 nama tersebut hanya boleh 5 (lima) nama dari luar kalangan Lions dan dari 26 nama dari dalam kalangan Lions, 5(lima) nama dimiliki YLM dengan kontribusi Rp 500 juta (kemudian menjadi Rp 750 juta). Kontribusi YLM diselesaikan secara bertahap, dan akan selesai seluruhnya apabila ruko di Jl. Setasiun Dalam laku terjual. Sisa 21 nama Pendiri adalah 3 untuk nama LCM Merdeka dan masing-masing satu untuk LCM (Host), LCM Liberty dan LCM Garuda. Ke-enam nama ini diisi oleh anggota dari club ybs. Lima nama untuk YLM diisi oleh 5 orang dari kepengurusan YLM tahun 2000-2001 yang dipimpin oleh Lion dr. Edwin A Eyen sebagai Ketua YLM. Enam belas nama lainnya adalah untuk masing-masing pribadi Lions yang ikut mendirikan YRSL termasuk dua Lions anggota Lions Club di Jakarta yaitu (alm) PID Djoko Setiono Soeroso dan PID Eddy Widjanarko. Dengan YRSL bangunan di Jl. T. Amir Hamzah telah selesai konstruksinya, dapat dipakai untuk PPMLI dan sekretariat Distrik 307-A2. RS Lions yang kita bangun adalah untuk mendirikan sarana yang lebih baik dari yang sudah ada. Kita sudah memindahkan PPMLI-Medan dari Jl. Stasiun Dalam ke bangunan RS Lions. Satu tahap dari yang kita rencanakan telah terlaksana. Membuat gedung menjadi sebuah Rumah sakit operasional belum terlaksana dan mungkin masih akan lama lagi. Namun dengan tempat yang baru ini, PPMLI-Medan tampak lebih representatif dan lebih memasyarakat. Sarana klinik mata PPMLI-Medan perlu terus dikembangkan untuk menopang kegiatan Lions dalam penanggulangan buta katarak.
Susunan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Lions Medan Masa Bakti 2020-2025 :